" WELCOME "

WELCOME TO MY BLOGGER

Jumat, 07 Mei 2010

Tugas proposal B. PERMASALAHAN

B. PERMASALAHAN

PT. Rahayu Scaffolding sebenarnya telah memiliki sistem inventory yang belum on-line. Namun seiring dengan perkembangan bisnisnya yang kian maju, menyebabkan volume transaksi bisnisnya kian meningkat, sehingga pihak pemilik (owner) memandang perlu untuk mengubah sistem inventory yang ada menjadi sistem yang bersifat “on-line” dengan kemampuan sebagai berikut :


• Mendapatkan laporan (report) yang dikehendaki secara on-line
• Menampilkan inventaris barang-barang secara on-line
• Menampilkan deskripsi barang-barang secara on-line
• File maintenance secara on-line.

Tugas proposal E. METODOLOGI

E. METODOLOGI


Metodologi merupakan elemen yang paling mendasar dari suatu proses bisnis. Berikut ini adalah suatu metodologi untuk merealisasikan proyek perangkat lunak “Sistem Gudang On-Line” pada PT. Rahayu Scaffoldings, akan ditempuh langkah-langkah sebagai berikut :


1. Studi Kelayakan (feasibility study)
Mempelajari proses bisnis yang berlangsung di PT. Rahayu Scaffoldings, mengidentifikasi fungsi-fungsi bisnis yang diperlukan sehingga bisa disimpulkan kebutuhan aplikasi perangkat lunak secara pasti.

2. Desain Fungsi (Design Function)
Melakukan desain sistem secara detail, mulai dari Context Diagram, Data Flow Diagram (DFD), desain file, desain tabel, relasi tabel dsb sehingga membentuk sistem lengkap sesuai dengan fungsi-fungsi bisnis yang dikehendaki.

3. Pemrograman (Programming)
Melakukan coding untuk merealisasikan desain fungsi yang telah dibuat. Jumlah baris coding ini turut menentukan besar-kecilnya harga perangkat lunak yang dibuat.

4. Pengujian (Testing)
Dilakukan untuk mengetahui apakah pekerjaan pemrograman telah dilakukan secara benar sehingga bisa menghasilkan fungsi-fungsi yang dikehendaki. Pengujian juga dimaksudkan untuk mengetahui keterbatasan dan kelemahan program aplikasi yang dibuat untuk sebisa mungkin dilakukan penyempurnaan.

5. Pelatihan (Training)
Sebelum diserahterimakan ke user, pihak developer proyek perangkat lunak bertanggung jawab melatih user atau operator PT. Rahayu Scaffoldings yang hendak mengoperasikan program aplikasi yang telah dibuat. Pihak pengembang juga berkewajiban memberikan informasi yang benar dan terbuka sehingga tidak menyulitkan para pengguna di kemudian hari.

6. Pemeliharan (Maintenance)
Proyek perangkat lunak tidak bisa selesai begitu saja setelah diserahterimakan, tetapi masih berlanjut hingga tenggat waktu yang cukup untuk memastikan bahwa produk perangkat lunak yang telah diserahkan tersebut bisa beroperasi dengan baik dan tidak ada kendala yang berarti.

7. Dokumentasi (Dokumentation)
Dalam sebuah proyek bisa terdiri dari beberapa dokumen. Dokumen dibuat untuk melihat kemajuan proyek yang sedang dikembangkan, sebagai referensi untuk troubleshooting bila terjadi kendala, sebagai pedoman operasional dsb.

Tugas proposal Sumber daya manusia

G. SUMBER DAYA MANUSIA

Untuk melaksanakan proyek perangkat lunak “Sistem Gudang On-Line” disiapkan SDM 4 orang dengan peran rangkap seperti dalam tabel di bawah ini.



Biaya untuk implementasi “Sistem Gudang On-Line” diperkirakan sebagai berikut:

No Kegiatan Jumlah (Rp)
1 Studi Kelayakan 300.000
2 Desain Fungsi 750.000
3 Pemrograman 2000.000
4 Pengujian 250.000
5 Pelatihan 500.000
6 Pemeliharaan 600.000
7 Dokumentasi (50 hal) 100.000
Jumlah Total 4.500.000

Sistem Manufaktur Pasta Gigi Ciptadent

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan dunia bisnis sangat cepat, bahkan di luar dugaan. Hal ini membuat pihak-pihak yang terlibat di dalamnya harus bekerja keras agar keberadaannya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar).



Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan antara lain Pepsodent, Close-Up, Ciptadent, dan lain-lain. Keadaan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.

Semakin bervariasinya merek dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Perusahaan harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahanya menuju perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan (Chief Executive Officers) di dalam perusahaan Unilever diwajibkan untuk merubah cara berpikir mereka. Jika dahulu mereka berpikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berpikir secara strategis untuk mempertahankan produknya agar tetap exist.

Bagaimana kunci sukses pepsodent menjadi pemimpin pasar di pasta gigi bahkan menggusur merek Odol yang pertama kali masuk ke pasar dan di benak konsumen Indonesia? Sehingga, kata Odol sendiri menjadi identik dengan pasta gigi hingga sekarang.

Di umur 60 tahun, Unilever Indonesia semakin menunjukkan keperkasaannya terutama pada produk pasta gigi. Pepsodent awal tahun 80-an hanya memiliki tema positioning pada gigi lebih putih dan sehat dengan kalimat penyempurnaan “perawatan kesehatan gigi”, maka belakangan ini Pepsodent menambah nilai menjadi “penguat gigi”, sehingga gigi tetap utuh dalam usia senja.

Kata kunci setiap produk untuk tetap bertahan tergantung seberapa inovatif sebuah produk mengikuti produk life cycle (PLC). Pepsodent juga menjalankan PLC secara konsisten.

Sistem Informasi Pemasaran Pasta Gigi Ciptadent

Beberapa tahun terakhir ini perkembangan dunia bisnis sangatlah cepat dan membuat pihak-pihakyang terlibat didalamnya harus bekerja keras agar keberadaannya tetap diakui oleh pelanggan mereka. Jika dahulu pelanggan membutuhkan sesuatu untuk pemutih gigi, mereka akan dapat dengan cepat mendapatkannya. Hal ini terjadi karena pasta gigi yang ada ditujukan untuk semua orang (semua segmen pasar). Saat ini jika kita membutuhkan pasta gigi, akan terdapat banyak pilihan yang ditawarkan antara lain Pepsodent, Close-Up, Ciptadent, dan lain-lain dan ini akan membuat kesulitan tersendiri bagi pelanggan untuk memilih. Semakin beragamnya jenis dan macam pasta gigi (dan produk lainnya) menggambarkan semakin ketatnya persaingan dalam dunia bisnis.



Bervariasinya merek dan jenis produk menunjukkan bahwa perusahaan tidak dapat hanya berdiam diri dalam melakukan bisnisnya. Perusahaan harus mulai berpikir untuk mengalahkan para pesaingnya. Hanya perusahaan yang betul-betul kuat yang akan memenangkan persaingan. Dalam usahannya menuju perusahaan yang kuat, para pengambil keputusan (Chief Executive Officers) didalam perusahaan Unilever diwajibkan untuk merubah cara berpikir mereka. Jika dahulu mereka berpikir hanya untuk mencari keuntungan semata, saat ini mereka harus berpikir secara strategis untuk mempertahankan produknya agar tetap eksis.

Bagaimana kunci sukses pepsodent menjadi pemimpin pasar di pasta gigi bahkan menggusur merek Odol yang pertama kali masuk ke pasar dan di benak konsumen Indonesia? Sehingga, kata Odol sendiri menjadi identik dengan pasta gigi hingga sekarang.